Kisah Halimatus Sa'diyah Ibu Yang Menyusui Rasulullah SAW

Halimah adalah seorang wanita mulia dari desa Sa'diyah, beliau merupakan salah satu dari beberapa wanita yang dengan ikhlas memberikan air susunya pada Muhammad kecil setelah ibundanya sayyidah Aminah dan budak pamannya Nabi Muhammad yang bernama Suwaibah.
halimah sa'diyah ibu yang menyusui Nabi Muhammad saw
Halimah adalah anak perempuan dari Abi Dzuaib beliau tinggal di desa Sa'diyah dekat Thaif yang terkenal subur dan makmur. Suaminya bernama Haris bin Abdul Uzza yang sudah terkenal dengan sebutan Abu Kabsyah. Mereka mempunyai empat orang anak.

Sesuai dengan kebiasaan bangsawan orang Arab pada waktu itu, setiap ada bayi yang baru dilahirkan harus disusukan pada wanita lain, khususnya wanita-wanita dari dusun dengan alasan agar bisa mempelajari bahasa Arab yang baku dan bayi tersebut hidup di alam yang subur dengan udaranya yang segar.

Setelah Nabi Muhammad Saw baru berusia beberapa hari baca "Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad Saw" datanglah kafilah dari dusun Bani Sa'ad, dusun yang jauh dari kota Makkah. Mereka menaiki unta dan keledai. Diantara mereka ada sepasang suami istri yang bernama Harits bin Abdul Uzza dan Halimah binti Abi Dzuaib, sang suami mengendarai unta betina yang tua renta dan istrinya menaiki keledai yang kurus kering, keduanya memacu kendaraannya untuk melaju lebih cepat namun tetap saja mereka tertinggal dari rombongannya.

Setelah sampai di Makkah, Halimah dan beberapa wanita lainnya mencari kerjaan sebagai wanita pemberi jasa menyusui pada bayi bagsawan Arab yang kaya, sebagaimana dalam kehidupan seperti sekarang ini, seorang baby sitter akan mendapatkan upah jika mengasuh bayi dari keluarga yang berada.

Di kota Makkah, Halimah dan suaminya berkeliling dari sudut satu kesudut lainnya mencari ibu-ibu yang berniat memberikan bayinya untuk disusui Halimah, namun tak ada stupun ibu-ibu yang berniat memberikan anaknya pada sepasang suami istri tersebut. Halimah merasa khawatir dan cemas tatkala ia melihat ibu-ibu yang datang lebih awal darinya sudah bersiap-siap kembali kedesanya masing-masing dengan membawa bayi asuhan mereka.

Setelah ia kesana kemari mencari ibu-ibu yang ingin menyerahkan bayi padanya, akhirnya ada seorang ibu yang bernama Aminah menawarkan bayinya untu disusui. Namun Halimah tidak serta merta langsung menerima tawaran tersebut, Halimah mncari informasi apakah ibu muda tersebut dari golongan orang kaya apa tidak, setelah mengetahui keadaan ibu muda yang tergolong miskin tersebut, Halimah langsung menolak tawaran dari ibunda Aminah.

Dia dan suaminya memutuskan untuk berkeliling kota Makkah, tetapi tidak ada satupun ibu yang menyerahkan bayinya pada sepasang suami istri tersebut, Ya, bagaimana mereka percaya, seorang ibu yang yang kurus yang menaiki keledai yang kurus pula dapat mengasuh bayinya dengan baik?

Hampir saja Halimah merasa putus asa, ditambah lagi suaminya yang bernama Haris mengajaknya pulang walau tanpa membawa seorang bayi asuh, namun ia berkata pada suaminya, " aku tidak ingin pulang dengan tangan kosong, alangkah baiknya kalau kita mau mengambil anak yatim itu dengan niat untuk menolong".

"Baiklah kita bawa saja anak yatim itu, semoga Allah memberkahi kehidupan kita," ujar suaminya.

Peristiwa Yang Menakjubkan

Setelah ada kesepakatan antara Ibunda Aminah dengan Halimah tentang harga upah menyusui, Muhammad kecil akhirnya diberikan kepada Halimah, wanita kurus kering itupun mencoba memberikan air susunya pada Muhammad kecil tersebut.
ibu yang menyusui muhammad kecil
Subhanallah!..Seketika itu juga kantung susunya membesar, dan kemudian air susunya mengalir deras, sehingga sang bayi menghisapnya hingga kenyang. Dia merasa heran selama ini air susunya sendiri selalu kekurangan saat diberikan kepada anak kandungnya sendiri, tetapi kenapa saat menyusui bayi asuhnya justru air susunya semakin melimpah. Sungguh keajaiban yang sangat luar biasa yang dialami Halimah pada saat itu. baca " Keajaiban Sebelum dan Sesaat Nabi Muhammad Saw di Lahirkan"

Bersamaan dengan keanehan dan keajaiban yang dialami Halimah, suaminya yang bernama Haris juga dibuat heran, tak habis pikir kenapa unta betina yang tua itupun tiba-tiba kantung susunya membesar, penuh dengan air susu.

Akhirnya suaminya memutuskan untuk memerah susu unta tersebut, Halimah dan suaminya yang dalam keadaan ;apar dan dahaga, meminum susu hasil perahan tersebut hingga kenyang dan puas, semua keajaiban yang mereka alami itu membuatnya yaqin bahwa anak yatim yang dibawanya akan memberikan keberkahan untuk hidupnya.

Keajaiban selanjutnya terjadi saat Halimah dan suaminya Haris menaiki dan memacu kendaraanya masing-masing untuk melanjutkan perjalanannya, Ajibbb!!!... kendaraan yang mereka naiki berhasil menyusul rombongan yang sudah berangkat pulang lebih awal . Baca " Keajaiban saat Nabi Muhammad Saw di Lahirkan"
padang pasir
Teman-teman Halimah berseru "Halimah, Halimah!, alangkah gesit keledaimu, bagaimana ia bisa melewati gurun pasir dengan cepat sekali, padahal waktu berangkat ke Makkah tadi amatlah lamban ?..ujar teman-temannya.

Halimah sendiri merasa bingung akan kejadian yang tidak diduganya dan tidak bisa memberikan jawaban kepada teman-temannya.

Sesampainya dirumah, anak-anaknya merasa senang sebab orang tua mereka pulang lebih awal dari orang sekampungnya dengan membawa bayi asuh, terlebih lagi saat anak-anak Halimah melihat ayahnya membawa air susu unta yang cukup banyak yang tiada lain air susu unta yang sudah tua dan kurus kering.

Dalam sekejap, kehidupan rumah tangga Halimah dan suaminya Haris berubah derastis, tentu saja hal tersebut menjadi buah bibir di kampungnya, mereka melihat keluarga yang tadinya miskin tersebut sekarang hidup dengan penuh kedamaian, kegembiraan serta serba berkecukupan.

Domba-domba yang mereka pelihara berubah menjadi gemuk-gemuk, dan semakin banyak air susunya walaupun rumput-rumput telah mengering dan gersang di sekelilingnya.

Domba-domba milik keluarga Halimah berkembang sangat cepat dan pesat, padahal makanan dan rumput yang deberikannya sama dengan pemberian makanan domba milik tetangganya, namun domba milik tetangganya masih tetap kurus berbeda dengan domba miliknya. Oleh karena itulah mereka menyuruh anak-anaknya untuk mengembala domba-domba miliknya untuk dikembalakan dekat dengan domba-domba milik Halimah, dengan tujuan agar domba miliknya bisa gemuk dan subur seperti domba milik Halimah. Namun hasilnya tetap saja sama, domba milik tetangganya tetap saja kurus dan kering. 

Add Comments


EmoticonEmoticon