Adab Murid Kepada Guru Menurut Ulama Salaf - Guru adalah seorang pendidik yang mengajarkan berbagai macam ilmu yang dimiliki dan dikuasainya, baik itu ilmu agama, formal ataupun ilmu sosial. Penyampaian ajarannya tidak terbatas oleh ruang atau suatu lembaga pendidikan seperti madrasah, pondok pesantren atau sekolah formal melainkan dimana tempat yang bisa digunakan untuk menyampaikan suatu ilmu.
Predikat seseorang dikatakan sebagai Guru tidak hanya bagi mereka yang sudah menempuh jenjang pendidikan yang tinggi atau mereka yang sudah mendapatkan gelar yang tumpang tindih seperti insinyur, doktor, profesor dan sebagainya, melainkan siapa saja yang menyampaikan hal kebaikan walau hannya satu huruf juga termasuk predikat sebagai seorang guru. Hal ini sesuai dengan perkataan sahabat Ali bin Abi Thalib " Aku adalah hamba dari siapa saja yang mengajariku ilmu walaupun hanya satu huruf, aku pasrah padanya entah untuk dijual, dimerdekakan atau tetap menjadi hamba ".
Dari perkataan sayyidina Ali ra. tersebut menunjukan sebuah pengabdian yang tinggi pada siapa saja yang pernah mengajarinya suatu ilmu walau hanya satu huruf. Dalam kitab Ta’lim Muta’alim bab adab seorang murid terhadap gurunya dijelaskan ada 9 adab/tatakrama seorang murid terhadap gurunya diantaranya adalah :
- Seorang murid tidak berjalan di depan gurunya
- Seorang murid tidak boleh duduk di tempat gurunya
- Tidak diperkenankan memulai bicara padanya kecuali dengan izin guru
- Tidak berbicara di hadapan guru
- Tidak boleh bertanya sesuatu tatkala guru mu sedang capek atau bosan
- Harus tahu dan menjaga waktu, jangan mengetuk pintunya, tapi menunggu sampai guru keluar
- Seorang murid harus dengan kerelaan hati guru, harus menjauhihal-hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentanangan dengan agama
- Termasuk menghormati guru adalah juga dengan menghormati putra-putra guru, dan sanak kerabat guru
- Jangan menyakiti hati seorang guru karena hal ini bisa menyebabkan ilmu yang dipelajarinya akan tidak berkah
- Murid harus taat kepada guru dan taat terhadap apa yang diperintahkannya didalam perkara yang halal.
- Murid harus menghormati gurunya
- Mengucapkan salam tatkala bertemu dengan guru, karena hal tersebut merupakan perilaku yang baik dan itu bisa membuat guru senang
- Ketika murid bertemu guru baik di tepi jalan ataupun tempat lain, hendaklah murid menghormati guru dengan berdiri dan berhenti sampai guru lewat
- Seorang murid hendaknya menyiapkan tempat duduk guru sebelum guru datang
- Ketika seorang murid duduk di hadapan guru hendaklah harus sopan seperti ketika sedang sholat yaitu dengan menundukkan kepala
- Murid harus memperhatikan penjelasan guru
- Murid jangan bertanya ketika guru sedang lelah
- Ketika duduk dalam suatu majelis pelajaran, murid hendaklah tidak menolah-noleh ke belakang
- Jangan bertanya kepada guru tentang ilmu yang bukan di bidangnya atau bukan ahlinya, karena hal itu bisa menghilangkan muruah seorang guru
- Murid harus memperhatikan penjelasan guru dan mencatatnya untuk mengikat ilmu agar tidak mudah hilang
- Murid harus berprasangka baik terhadap guru
Tidak sedikit ayat al-Qur'an ataupun hadis yang menjelaskan tentang etika seorang murid terhadap gurunya salah satunya adalah firman Allah SWT dalam surat An-nahl ayat 43 yang berbunyi:
Artinya: " Maka bertanyalah pada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui" sedangkan hadis nabi yang menerangkan tentang adab seorang murid terhadap guru diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, nabi SAW bersabda :
Artinya : "Tidak termasuk golongan kami orang-orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda serta orang yang tidak mengerti hak oang yang berilmu "(H.R. Ahmad) .
Dari dalil diatas sudah jelas bahwa memulyakan seorang guru adalah sebuah keharusan bagi seorang murid, karena dengan rido dari guru ilmu yang diperoleh semasa belajar akan lebih bermanfaat dan berkah.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama mengingatkan pada anak-anak kita agar jangan sampai mereka mendurhakai guru, terlebih lagi melawan dan mengajak berantem.
Dari dalil diatas sudah jelas bahwa memulyakan seorang guru adalah sebuah keharusan bagi seorang murid, karena dengan rido dari guru ilmu yang diperoleh semasa belajar akan lebih bermanfaat dan berkah.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama mengingatkan pada anak-anak kita agar jangan sampai mereka mendurhakai guru, terlebih lagi melawan dan mengajak berantem.