Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 6 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 6


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 6 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 6 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 6?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 6 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 6 Kurikulum Merdeka Semua mapel silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 5 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 5 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 5 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 5?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 5 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 5 silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 4 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 4


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 4 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 4 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 4?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 4 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 4 silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 3 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 3


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 3 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 3 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 3?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 3 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 3 silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 2 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 2


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 2 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 2 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 2?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 2 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 2 silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

Mengoptimalkan Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning - Era Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, mengedepankan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan berpusat pada siswa. Untuk kelas 1 SD/MI, ini berarti menciptakan fondasi belajar yang kokoh dan menyenangkan. 
Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI


Namun, bagaimana jika kita mengintegrasikan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dalam penyusunan perangkat pembelajaran? Ini bukan tentang teknologi kecerdasan buatan, melainkan sebuah kerangka pedagogis yang mendorong pemahaman esensial dan transfer pengetahuan.

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan


Istilah "deep learning" dalam pedagogi merujuk pada pembelajaran yang melampaui hafalan fakta, menuju pemahaman konseptual yang kuat, kemampuan mengkoneksikan ide, dan kapasitas untuk mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Ini berlawanan dengan "surface learning" yang hanya berfokus pada ingatan dan reproduksi informasi.

Dalam konteks kelas 1 SD/MI, deep learning berarti:
  • Siswa tidak hanya tahu cara menghitung, tetapi juga memahami konsep di balik angka dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa tidak hanya menghafal huruf, tetapi juga memahami bagaimana huruf membentuk kata dan kalimat, serta dapat menggunakannya untuk membaca dan menulis.
  • Siswa tidak hanya meniru, tetapi juga memahami alasan di balik aturan sosial dan norma.

Komponen Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka Pendekatan Deep Learning


Perangkat pembelajaran yang mengadopsi pendekatan deep learning akan memiliki fokus yang berbeda pada setiap komponennya:
  • Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Dalam Kurikulum Merdeka, TP dan ATP menggantikan silabus dan RPP lama. Dengan deep learning, TP dan ATP harus dirumuskan untuk mendorong pemahaman konseptual, bukan sekadar daftar kemampuan yang harus dikuasai. Contoh: "Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah benda dengan angka yang melambangkannya" daripada hanya "Siswa dapat menghitung 1-10".
  • Modul Ajar (Pengganti RPP):
Modul ajar adalah inti dari perangkat pembelajaran. Untuk kelas 1 dengan pendekatan deep learning, modul ajar harus dirancang dengan fitur-fitur berikut:
  1. Pertanyaan Esensial/Pemantik: Mulai pembelajaran dengan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam, misalnya "Mengapa kita perlu tahu angka?" atau "Bagaimana cara kita memberitahu orang lain apa yang kita pikirkan tanpa berbicara?".
  2. Aktivitas Berbasis Masalah/Proyek Sederhana: Ajak siswa memecahkan masalah konkret yang relevan dengan kehidupan mereka. Contoh: menghitung berapa banyak kue yang dibutuhkan untuk semua teman, atau membuat cerita sederhana dari gambar.
  3. Eksplorasi Konsep: Berikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau manipulasi benda konkret, daripada langsung diberi tahu.
  4. Koneksi Antar Materi/Disiplin Ilmu: Tunjukkan bagaimana satu konsep terhubung dengan konsep lain, atau bagaimana matematika berhubungan dengan seni, atau bahasa.
  5. Refleksi: Libatkan siswa dalam merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu relevan dengan kehidupan mereka. Ini bisa berupa gambar, cerita lisan, atau ekspresi sederhana lainnya.
  • Buku Teks dan Sumber Belajar Lainnya:
Buku teks harus lebih dari sekadar kumpulan informasi. Mereka harus:
  1. Menyajikan konsep inti secara visual dan naratif yang menarik.
  2. Menyertakan pertanyaan pemantik dan aktivitas yang mendorong pemikiran.
  3. Memberikan contoh nyata dan relatable.
  4. Guru dapat melengkapi dengan media konkret (balok, kartu gambar), permainan edukatif, dan cerita yang memicu imajinasi dan pemahaman mendalam.
  • Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif:
Penilaian dalam pendekatan deep learning bergeser dari hanya mengukur apa yang dihafal menjadi mengukur pemahaman dan kemampuan transfer.
  1. Asesmen Diagnostik: Mengidentifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan secara berkelanjutan (observasi, diskusi, respons siswa) untuk mengukur pemahaman mendalam, bukan hanya jawaban benar/salah. Misalnya, meminta siswa menjelaskan "mengapa" mereka melakukan sesuatu.
  3. Asesmen Sumatif: Bisa berupa proyek sederhana, presentasi lisan, atau demonstrasi keterampilan yang menunjukkan pemahaman konseptual.

Mengapa Pendekatan Deep Learning Penting untuk Kelas 1?


Mengintegrasikan deep learning sejak dini sangat fundamental karena:
  1. Membangun Fondasi yang Kuat: Anak-anak yang diajarkan untuk memahami konsep sejak awal akan lebih mudah menguasai materi yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika anak melihat relevansi dan tujuan di balik apa yang mereka pelajari, mereka menjadi lebih termotivasi dan terlibat.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi adalah hasil alami dari pembelajaran mendalam.
  4. Mengurangi Beban Hafalan: Fokus pada pemahaman mengurangi tekanan untuk menghafal tanpa konteks, membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif.

Implementasi di Kelas: Peran Guru


Guru memegang peran sentral dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning. Guru harus menjadi fasilitator, pemantik diskusi, dan pendorong eksplorasi. Mereka perlu:
  1. Memahami tujuan inti dari setiap materi.
  2. Merancang pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk bereksperimen dan membuat kesalahan.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada pemahaman.
Dengan mengadopsi pendekatan deep learning dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk kelas 1 SD/MI, kita tidak hanya mengajarkan apa yang harus diketahui siswa, tetapi juga bagaimana cara mereka berpikir, memahami, dan berinovasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan generasi pembelajar seumur hidup yang cakap dan berdaya.

Unduh Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka


Bagi Bapak/Ibu yang membutuhkan Administrasi Pembelajaran untuk kelas 1 silahkan anda dapat mengunduhnya disini

Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Perangkat Pembelajaran Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning ini semoga bermanfaat
Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 6 SD/MI Tahun 2021-2022

Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 6 SD/MI Tahun 2021-2022

Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 6 SD/MI Tahun 2021-2022 - Perangkat pembelajaran PAI dan BP Kelas 6 SD/MI Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022 ini telah disusun dalam format Microsoft word sehinggan memudahkan bagi bapak dan ibu guru untuk melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 6
Perangkat pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 6 SD/MI termasuk KI KD, promes, prota , silabus, RPP, Jurnal Harian PAI dan BP. Semua file nya tinggal anda download dari google drive kami sehingga keamanannya terjamin.

Program Tahunan (Prota) adalah rencana penentuan jangka waktu satu tahun untuk memenuhi tujuan pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dicanangkan. Penentuan alokasi waktu perlu dilakukan agar seluruh Kompetensi Dasar dapat dicapai dan dipahami oleh peserta didik.

Penentuan alokasi waktu ditetapkan berdasarkan pada jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan struktur kurikulum yang digunakan dan juga keseluruhan materi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi poin-poin inti tentang hal-hal yang akan dicapai dalam satu semester kedepan. Semester adalah istilah satuan waktu yang dipakai untuk penyelenggaraan program pendidikan selam 6 bulan.

Promes PAI SD K13 revisi 2021 ini berisi rumusan pokok-pokok kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran selama satu semester dengan memperhatikan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi Dasar, dan Indikator pembelajaran yang ingin dicapai.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar 

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal wajib yang mesti dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

RPP ini telah disusun sesuai dengan format RPP yang berdasarkan dengan Surat Edaran Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan Komponen RPP hingga menjadi 3 komponen utama saja yakni, Tujuan pembelajaran, Langkah-langkah pembelajaran, dan Penilaian pembelajaran.

Setiap guru wajib membuat jurnal harian sebagai bukti bahwa telah menjalankan kegiatan pembelajaran. Jika kita melihat isi dari jurnal harian ini, di dalamnya termuat beberapa keterangan yang menjelaskan dan menjadi petunjuk setiap tanggal dan hari tertentu seorang guru harus menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai apa yang tercatat pada jurnal tersebut.

Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang akrab kita sebut dengan KKM adalah kriteria minimum untuk menyatakan bahwa seorang peserta didik telah mencapai ketuntasan pembelajaran. KKM ini disusun dan ditetapkan tiap awal tahun ajaran berlangsung oleh seluruh dewan guru di setiap satuan pendidikan.
Perumusan KKM wajib memperhatikan tiga aspek penting yaitu karakter peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) terhadap proses pencapaian kompetensi.

Administrasi PAI Dan BP Kelas 6 SD/MI


Untuk memiliki perangkat administrasi PAI dan BP Kelas 6 SD/MI Semester 2 Tahun ajaran 2021/2022 silahkan anda dapat memilikinya dengan mengunduhnya melalui tautan berikut
  • KI KD PAI Dan BP 
  • Silabus PAI Dan BP
  • Prota PAI Dan BP
  • Promes PAI Dan BP
  • KKM PAI Dan BP
  • RPP PAI Dan BP
  • Jurnal Harian PAI Dan BP
Silahkan anda miliki perangkat pembelajaran mapel PAI dan BP Kelas 6 SD/MI Semester 2 ini dengan mengunduhnya melalui tautan yang sudah mimin sediakan Disini

Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Administrasi PAI Dan BP lengkap kelas 6 SD/MI Semester 2 Tahun 2021-2022 ini semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya rekan-rekan guru PAI Dan BP
Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 5 SD/MI Tahun 2021-2022

Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 5 SD/MI Tahun 2021-2022

Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 5 SD/MI Tahun 2021-2022 - Perangkat pembelajaran PAI dan BP Kelas 5 SD/MI Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022 ini telah disusun dalam format Microsoft word sehinggan memudahkan bagi bapak dan ibu guru untuk melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
Perangkat Pembelajaran PAI Dan BP Lengkap
Perangkat pembelajaran PAI Dan BP Lengkap Kelas 5 SD/MI termasuk KI KD, promes, prota , silabus, RPP, Jurnal Harian PAI dan BP. Semua file nya tinggal anda download dari google drive kami sehingga keamanannya terjamin.

Program Tahunan (Prota) adalah rencana penentuan jangka waktu satu tahun untuk memenuhi tujuan pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dicanangkan. Penentuan alokasi waktu perlu dilakukan agar seluruh Kompetensi Dasar dapat dicapai dan dipahami oleh peserta didik.

Penentuan alokasi waktu ditetapkan berdasarkan pada jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan struktur kurikulum yang digunakan dan juga keseluruhan materi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi poin-poin inti tentang hal-hal yang akan dicapai dalam satu semester kedepan. Semester adalah istilah satuan waktu yang dipakai untuk penyelenggaraan program pendidikan selam 6 bulan.

Promes PAI SD K13 revisi 2021 ini berisi rumusan pokok-pokok kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran selama satu semester dengan memperhatikan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi Dasar, dan Indikator pembelajaran yang ingin dicapai.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar 

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal wajib yang mesti dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

RPP ini telah disusun sesuai dengan format RPP yang berdasarkan dengan Surat Edaran Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan Komponen RPP hingga menjadi 3 komponen utama saja yakni, Tujuan pembelajaran, Langkah-langkah pembelajaran, dan Penilaian pembelajaran.

Setiap guru wajib membuat jurnal harian sebagai bukti bahwa telah menjalankan kegiatan pembelajaran. Jika kita melihat isi dari jurnal harian ini, di dalamnya termuat beberapa keterangan yang menjelaskan dan menjadi petunjuk setiap tanggal dan hari tertentu seorang guru harus menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai apa yang tercatat pada jurnal tersebut.

Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang akrab kita sebut dengan KKM adalah kriteria minimum untuk menyatakan bahwa seorang peserta didik telah mencapai ketuntasan pembelajaran. KKM ini disusun dan ditetapkan tiap awal tahun ajaran berlangsung oleh seluruh dewan guru di setiap satuan pendidikan.
Perumusan KKM wajib memperhatikan tiga aspek penting yaitu karakter peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) terhadap proses pencapaian kompetensi.

Administrasi PAI Dan BP Kelas 5 SD/MI


Untuk memiliki perangkat administrasi PAI dan BP Kelas 5 SD/MI Semester 2 Tahun ajaran 2021/2022 silahkan anda dapat memilikinya dengan mengunduhnya melalui tautan berikut
  • KI KD PAI Dan BP 
  • Silabus PAI Dan BP
  • Prota PAI Dan BP
  • Promes PAI Dan BP
  • KKM PAI Dan BP
  • RPP PAI Dan BP
  • Jurnal Harian PAI Dan BP
Untuk memiliki semua itu, silahkan rekan-rekan dapat mengunduhnya melalui tautan yang sudah mimin sediakan Disini

Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Administrasi PAI Dan BP lengkap kelas 5 SD/MI Semester 2 Tahun 2021-2022 ini semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya rekan-rekan guru PAI Dan BP